Arti Mimpi Dan Pengertian Mimpi

Apa sih mimpi itu? Mimpi meliputi gambar (image), pikiran atau emosi yang dialami pada saat tidur. Mimpi bisa terasa sangat jelas seolah benar-benar sedang dialami tapi bisa juga sangat kabur atau abstrak. Ada beberapa teori yang membahas tentang mimpi. Salah satunya yang terkenal adalah teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud.

Menurut teori ini, mimpi merupakan cerminan dari alam bawah sadar kita, karena banyak pikiran dan keinginan yang tidak dapat diekspresikan atau dicapai pada kondisi sadar, akhirnya muncul dalam bentuk mimpi.

Dalam bukunya yang terkenal: The Interpretation of Dreams, Freud menyatakan bahwa mimpi terdiri dari dua komponen yang berbeda yaitu manifest content dan latent content Manifest content terdiri dari gambar-gambar yang nyata maupun pikiran dan makna isi mimpi itu sebagaimana adanya. Latent content merupakan makna terpendam dari arti mimpi itu.

Jadi mimpi merupakan simbol-simbol psikologis yang terpendam. Freud memandang mimpi sebagai kegiatan untuk menambah lelap tidur dengan menampilkan keinginan-keinginan yang sudah terpenuhi dalam mimpi. Jadi mimpi dipandang sebagai pelepas ketegangan (tension release).

Pada tahun 1953, Aserinsky dan Kleitman menemukan hubungan antara EEG record dengan mimpi. Aktivitas EEG yang cepat yang ditandai dengan adanya gerakan mata (disebut Rapid Eyes Movement/REM) merupakan indikator bahwa seseorang sedang bermimpi. Periode itu disebut periode REM. 20-25 persen dari waktu tidur kita adalah pada periode REM ini.

Penemuan yang dramatis ini menunjukkan bahwa mimpi bukanlah produk dari keadaan ego semata atau sebagai sarana untuk membuat tidur lebih lelap.

Kleitman dengan ini menunjukkan mengapa formulasi psikoanalisa dalam mengulas soal mimpi menjadi tidak cukup relevan lagi karena menurut beliau, mimpi adalah kegiatan fisiologis, sebagai pengulangan saja dari apa yang dialami orang tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Subscribe to receive free email updates: